Wisata Rumah Limas yang Ikonik di Palembang





Rumah Adat - Rumah limas adalah rumah tradisional khas Sumatera Selatan. Rumah yang sekian banyak   sisinya tercipta  dari kayu ini bergaya panggung dengan atap berbentuk limas. Di Kota Palembang, tak sulit menggali  rumah tradisional ini. Masih ada lokasi  tinggal  limas yang berdiri tegak. Asyiknya lagi, lokasi  tinggal  ikonik tersebut  terbuka buat trafik  wisatawan.

Itulah Rumah Limas Haji Aziz, traveler bisa  mengunjunginya di Jl Demang Lebar Daun No 51, Palembang. detikcom berangjangsana  ke Rumah Limas Haji Aziz sejumlah  waktu lalu. Dari luar tampak lokasi  tinggal  begitu megah dan terawat.

Masuk ke sisi dalamnya, nuansa tradisional semakin terasa dengan sekian banyak   sisi yang didominasi interior kayu menyeluruh  dengan ukiran khas setempat. Meskipun begitu, sisi dalam lokasi  tinggal  ini tidak pengap seperti lokasi  tinggal  kuno berusia seabad, tetapi  terasa sejuk sebab  memang telah  didesain sedemikian rupa dan dilengkapi pendingin ruangan.

Beruntung, saya beserta rombongan teman  media lainnya berpeluang  bertemu langsung dengan empunya  rumah ini, Kemas Haji Abdul Aziz Hamid yang akrab disapa Haji Aziz. Pria berkacamata tersebut  bercerita bahwa dulunya ia adalah seorang pengusaha mebel.

Pengetahuannya soal dunia kayu dan mebel turut andil dalam proses pembangunan lokasi  tinggal  limas, yang dibuka  1989 dan berlalu  tahun 1991. Sebagian interiornya masih otentik seperti lokasi  tinggal  limas di masa lampau, tercipta  dari kayu dan dagangan  antik yang masih terawat.

"Kalau interior di sini, khususnya  bahan baku rata-rata di atas 100 tahun. Kita beli kayu rumah-rumah lama saya ambil bahannya. Pintu-pintu ini pintu lama, hanya  saya modif saja. Walaupun barang lama namun  awet," ujar Haji Aziz.

Ornamen-ornamen khas juga  dilukis secara manual tanpa mesin. Pelukisnya mempunyai  nama  Raden Muhammas Latif. Butuh masa-masa  lebih dari dua tahun guna  melukis sekian banyak   sisi lokasi  tinggal  limas yang luas itu.

Rumah ini rasanya memang sengaja di bina  seotentik mungkin. Awalnya lokasi  tinggal  limas itu dipakai  untuk lokasi  pertemuan family  besarnya saja. Namun mulai setahunan lalu, Haji Aziz terpikir guna  membuka lokasi  tinggal  tradisional tersebut  untuk objek wisata.

Ini sebagai upaya memperkenalkan  rumah limas lebih dekat untuk  wisatawan dan melestarikan warisan kebiasaan  daerah supaya  tetap dikenal generasi mendatang. Ia sudah lumayan  prihatin dengan tidak sedikit  pewaris lokasi  tinggal  limas yang tak lagi merawat, tapi malah  meninggalkan bangunan tradisional peninggalan pendahulu guna  dijual.

"Ini rumah-rumah adat tersebut  sudah tidak sedikit  ditinggal penghuninya. Yang anda  sayang, tidak sedikit  sama anak-anak cucu dijual," tuturnya.

Rumah Limas Haji Aziz ini juga  semakin dikenal pengunjung tahun lalu. Saat ASEAN Games dilangsungkan  di Palembang, cukup tidak sedikit  juga wisatawan asing yang berangjangsana  kemari. Selama di lokasi  tinggal  limas, traveler bisa  berkeliling ke sekian banyak   sisinya, dari depan sampai  belakang. Kalau mau, dapat  juga berfoto mengenakan pakaian adat yang tersedia, menyeluruh  dengan aksesorisnya.

BACA JUGA: Menikmati Indahnya Malam di Palembang dari Jembatan Baru

Nah, untuk mendatangi  Rumah Limas Haji Aziz biayanya terjangkau, melulu  Rp 10.000 per orang. Sedangkan bila   mau berfoto gunakan  baju tradisional, harganya Rp 150.000 per orang, telah  termasuk sewa baju, aksesoris, makeup, tata rambut dan cetak potret  1 eksemplar  ukuran 4R.