Distributor Tissue Paling Lengkap


Distributor Tissue Paling Lengkap
Distributor Tissue Paling Lengkap

Tisu adalah lembaran kertas tipis yang selalu menemati kegiatan kita dari hal apapun di mulai dari dapur, meja makan, kamar tidur hingga kamar mandi. Lagi sedih butuh tisu, , lagi flu butuh tisu, lagi makan butuh tisu, kalau di rumah makan tidak disediakan tisu kebanyakan pelanggan beranggapan pelayanannya kurang memuaskan.

Karena kebutuhan tersebutlah dibuat jenis tisu sesuai kebutuhan:

1. Tisu bathroom

Dari nama nya telah pasti tisu ini seharusnya berada di bathroom. Karena tekstur nya yang gampang hancur apabila terkena air, sehingga tidak cocok apabila digunakan diwajah apalagi digunakan untuk membersihkan sisa makanan dimulut. Tapi ternyata masih banyak warung makan yang tidak tahu hal ini. Mungkin karena lebih murah sehingga banyak tisu ini banyak di jumpai tisu bathroom diatas meja makan.

Distributor Tissue jenis ini memili umur paling tua di bandingkan tisu-tisu yang lainnya. Menurut sejarah tisu ini telah digunakan di Cina pada abad ke-14 dan dibuat dalam ukuran 2×Three inchi. Di tempat lain dan di Cina sebelum masa itu, manusia pakai apapun yang digunakan oleh alam untuk urusan buang air. Daun, kulit kentang dan kulit jagung telah menjadi pilihan yang lazim. Hingga abad ke-19, orang Amerika Serikat pakai kertas bekas yang akan dibuang untuk dibawa ke bathroom. Kertas tisu bathroom dengan bentuk yang sekarang pertama kali muncul pada tahun 1857. Dibuat oleh Joseph Gayetty.

2. Tisu wajah

Menurut sejarah tisu jenis ini pertama kali digunakan di Jepang pada abad ke-17. Orang jepang biasa menyebutnya dengan washi. Pada masa itu orang jepang pakai semacam kertas untuk menutup hidung ketika bersin, kemudian langsung dibuang. Awal popularnya tisu jenis ini adalah ketika di Amerika ketika para pemain teater membersihkan wajah dari tata rias.
Karena fungsinya langsung bersentuhan dengan bagian tubuh (wajah) jadi texture tisu wajah lebih lembut dan halus.
Di Indonesia tisu ini tidak hanya digunakan untuk wajah, tapi pula digunakan untuk mengambil makanan yang berminyak, atau makanan yang lebih panas. Tidak jarang pula tisu ini dijadikan sebagai alas makanan. Kebayakan dari wanita selalu memiliki tisu jenis ini dalam tas nya dengan alasan praktis, setelah pakai dapat langsung dibuang.

3. Tisu gulung (Towel Tisu)

Tisu ini memiliki texture yang kuat, berdaya serap yang tinggi dan lembut. Tisu ini digunakan untuk mengeringkan tangan sesudah mencuci tangan, membersihkan dapur dari tumpahan noda dan menggantikan Koran untuk meletakan gorengan agar dapat menyerap minyak.

4. Tisu Makan

Teksturnya gampang menyerap minyak dan air, gunanya untuk membersihkan mulut dan tangan setelah makan.

5. Tisu basah

Texture tisu ini lebih kuat dan basah. Kebanyakan dari tisu ini mengandung serat plastik yang tidak dapat terurai secara alami. Saat hanyut ke laut, tisu basah akan dicerna oleh binatang yang mengira ini ubur-ubur, lalu mereka mati. Marine Conservation Society pada 2014 memperkirakan ada sekitar 35 tisu basah per kilometer di pantai Inggris, meningkat 50 persen dari 2013.

Tisu dengan beragam jenisnya menjadi kebutuhan yang sangat penting saat ini. Akan tetapi apakah pernah kita berfikir “apakah-apakah tisu –tisu ini baik untuk digunakan”. Dari ciri khas tisu basah saja, telah menjawab pertanyaan tersebut, menggunakana tisu tidaklah baik. Hayoooo yang pakai tisu pasti pada mikir kenapa?. Baiklah, berikut beberapa alasan kenapa tisu tidak baik digunakan:

1. Deforestation & World Warming

Lebaran kertas yang sering dijumpai dibuat pakai kayu. Kayu-kayu yang digunakan adalah hasil dari penebangan pohon. Apakah pernah kita berfikir berapa luas lahan yang digunakan dalam untuk memproduksi tisu.
Menurut Koesnadi dari Sekjend Serikat Hijau Indonesia menyatakan
“Jika penduduk di Indonesia ada 200 juta orang dan per harinya 1 orang pakai ½ gulung tisu yang artinya penggunaan tisu dalam sehari adalah 100 juta gulung dan berarti adal Three miliyar gulung tisu yang digunakan dalam sebulan. Bila berat 1 gulung tisu itu adalah ¼ kg, maka Three miliyar gulung setara dengan 750.000 ton gulungan. Sedangkan 1 ton kertas = 5 m3 kayu. 750.000 ton gulungan berarti membutuhkan 150.000.000 m3 kayu. Padahal 1 hektar lahan menghasilkan 120 m3 kayu”.
Dari pernyataan diatas telah di pastikan 150.000.000zero m3 kayu membutuhkan 1.250 juta hektar lahan yang ditebangi selama sebulan. Sekalipun kita sukses melaksakan gerakan go inexperienced “1 orang menanam satu pohon”, aksi ini belum berarti apa-apa dibandingkan tisu yang kita gunakan. Pohon yang di tebang adalah pohon yang telah berusia 6 tahun. 1 pohon punya arti besar karena dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan Three orang untuk bernafas selain itu pohon pula memiliki kontribusi yang besar untuk mencegah terjadinya banjir.

2. Zat kimia pada tisu wajah menyebabkan iritasi dan zat kimia pada tisu bathroom menyebabkan kanker

Pada tisu wajah banyak sekali dampak unfavorable penggunaan tisu dimulai dari noda hingga keriput, sedangkan pada tisu bathroom dampak unfavorable nya adalah dapat mengakibatkan kanker. Hal ini disebabkan oleh adanya zat kimia yang berbahaya yang tidak diketahui oleh para pengguna tisu. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2010 menemukan jika di dalam tisu mengandung Formaldehyde adalah sebuah zat kimia yang tidak hanya meninggalkan iritasi tapi pula mengakibatkan kanker. Tidak hanya itu tisu pula merupakan benda yang mengandung zat kimia lainnya yang berbahaya bagi kesehatan.

3. Tisu yang di daur ulang memiliki banyak bakteri

Dari penelitian tidak sedikit tisu yang ada di kamar mandi terbuat dari kertas daur ulang. Sementara itu kertas yang di daur ulang memiliki kemungkinan besar mengandung bakteri.

4. Tisu mengandung zat dioxin sebagai pemutih.

Dioxin adalah senyawa yang tergolong karsionogenik. Dampak keracunan jangka panjang adalah kanker. Dioksin dikenal dengan zat yang tidak akur dengan air. Artinya bila dioksin berada di air, akan menghindari air dan mencari tempelan atau akan masuk kedalam tubuh ikan. Memang tidak semua tisu yang mengandung dioxin, akan tetapi kita harus waspada pada zat ini. Lalu bagaimana cara mengetahui apakah zat ini ada di dalam tisu? Cara nya adalah, ambil tisu yang akan di uji tersebut, lalu rendam dalam air selama satu jam. Tisu yang berbahaya adalah jika setelah di rendam kemudian air rendamananya menjadi keruh keputihan. Ini berarti kadar dioxinnya atau pemutihnya tinggi.
Nah.., telah tau kan ternyata banyak efek samping dari pakai tisu. Dengan cara mengurangi pakai tisu berarti kita tidak hanya melindungi diri beberapa penyakit saja akan tetapi pula melindungi bumi ini dari pemanasan world. Berikut ada beberapa aalternatif untuk tidak pakai tisu lagi :