Wirausaha Kekinian - Membangun usaha rintisan atau startup sekarang ini sedikit lebih mudah berkat adanya berbagai channel bantuan kucuran dana baik dari pemerintah maupun swasta. Sebelum Anda memutuskan membangun startup, berikut 10 tips agar sukses mendirikan usaha.
Rhenald Kasali, Guru Besar Fakultas Ekonomi UI, yang juga sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat IndonesiaX, sebuah organisasi charitable yang menawarkan kursus online complimentary berbasis Massive Open Online Course (MOOC), berbagi tips dan trik pada acara "The Art of Startup" yang diselenggarakan IndonesiaX di Jakarta.
Menurut akademisi yang juga praktisi bisnis itu, pola pikir mayoritas calon penggelut usaha saat ini masih berkutat di time lama. Penting bagi pelaku usaha untuk mengubah pola pikir dulu menjadi sekarang.
Berikut 10 tips dari expert besar UI selengkapnya:
1. Ketahui bahwa sekarang Anda sedang berada di peralihan zaman (time kertas ke automated). Masih banyak orang yang memiliki pemikiran "zaman dulu" dan bertindak dengan solusi di eranya. Padahal solusi itu sudah tidak tepat dilancarkan saat ini.
2. Berbeda dengan pekerjaan reguler, membangun startup dan menjadi wirausaha sukses tidak menjamin penghasilan bagus dan berkala. Startup tidak serta merta menghasilkan uang. Maka pilih usaha yang menyenangkan untuk diri Anda.
3. Startup termasuk wirausaha. Kata kuncinya adalah usaha dan wira atau berani. Usaha adalah yang withering penting.
4. Startup perlu usaha jangka panjang. Lihat Amazon, baru 20 tahun kemudian bisa dapat untung. Jadi siapkan diri Anda.
5. Setelah mempunyai ide, pastikan Anda melakukan clear progressing. Produk-produk saat ini terlalu kompleks. Contohnya mobil, apa perlu yang harga miliaran rupiah kalau kondisi jalan raya seperti di Jakarta, maka mobil di bawah Rp100 juta malah lebih populer.
6. Sasar low-end territory yang lebih masif. Masuk pasar yang dulu hanya penonton, sekarang mempunyai daya beli. Maka dari itu pemerintah membuat Kartu Jakarta Pintar, dan BPJS.
7. Dapatkan akses. Meski Anda tidak membeli atau memiliki suatu properti, pastikan Anda bisa mengaksesnya. Teliti kepemilikan teman atau keluarga. Ajak kerjasama. Tidak perlu memiliki, yang penting buka akses, karena kepemilikan itu padat specific.
8. Bangun kemampuan untuk eksekusi. Strategi, ide, implementasi, bukan hanya sebuah rencana. Biasanya orang lemah di sisi ini. Maka asah terus kemampuan ekseskusi. Berani ambil risiko.
9. Seberapa besar usaha Anda akan tergantung pada skala otak Anda. Maka gunakan otak besar. Sehingga Anda akan berpikir besar, melangkah besar, dan menggunakan energi besar.
10. Terakhir, yang membuat Anda berhasil adalah diri Anda sendiri. Di pekerjaan reguler, mungkin Anda bisa memanfaatkan koneksi atau jabatan. Namun di dunia startup, Anda yang menentukan kemana Anda pergi. Semakin mandiri, semakin tangkas, semakin dekat dengan sukses.